Tubuhku berbicara.....

Ingin rasanya kulepaskan dan kutanggalkan tubuh ini, agar aku dapat bebas bergelimpangan, bergolek dan menangis sepuasnya. Dan aku akan mengelupaskan kulit, mencabut tulang, mengiris daging dan mencongkel mata. "Apa yang bisa kau perbuat tanpa aku, wahai tubuh jalang?" Biarkan saja dia meronta dan mengeruak seandainya dia tetap ingin bersama kesenangan yang ingin di dapatkannya. Keinginannya itu melebihi pungguk merindukan bulan. Aku lebih senang gerlimpangan di jalan daripada berada di dalammu. Kehangatan berada di dalammu tidak membuat aku bernafsu untuk kembali kepadamu. Aku senang memeluk dingin ini. "Kau juga suka menangis bukan, wahai tubuh lemah?" Kau bahkan lebih lemah daripada sebutir debu yang hinggap kepadaku. Sesungguhnya kau kurang biasa dalam berbicara. Tapi kau tidak suka menangis seperti aku, maka kau tidak mampu berkata tuan.